inguh!
Entah kenapa, saya mual lihat manusia-manusia bertopeng yang menyembunyikan apa yang sesungguhnya sedang bergejolak di hati mereka. Memakai topeng dengan berbagai alasan dan dalil untuk menutupi apa yang ada di hati ataupun otak. Ya, gak ada yang salah. Itu memang hak pribadi mereka. It's not my business juga. Tapi gerah aja lihatnya. inguh! Apalagi manusia-manusia yang seketika berubah bak peri yang baik hati nan perhatian kepada orang lain, hanya untuk melancarkan 'kepentingan terselubung' atas dirinya dan ketika si orang yang di dekati dianggap sudah memberi kontribusi untuk kelancaran 'kepentingan terselubung' tersebut, manusia-manusia bertopeng itu perlahan tapi pasti menjaga jarak lalu menghilang pergi. Dengan kata lain "memanfaatkan" orang lain, dan ketika manfaat sudah di dapatkan. Tring! Hilang seketika. Mencari pundak-pundak lainnya untuk bisa dicari manfaatnya. Lalu, saya berkaca pada diri saya sendiri. Pernahkah saya memanfaatkan orang lain untuk memperlancar 'kepentingan terselubung' yang saya punya, kemudian pergi menghilang begitu saja ketika yang saya 'manfaatkan' tersebut sudah banyak membantu dan memberikan kontribusinya untuk 'kepentingan terselubung' saya tersebut? Dan jawabannya tentu saja pernah. Atau mungkin sering namun tidak disadari telah "memanfaatkan". Ah, saya tak ada bedanya dengan manusia-manusia bertopeng tersebut. Suka memanfaatkan, namun tak terlihat karena berganti-ganti topeng.
0 komentar: