phone: +361 5531030
e-mail: semangatyudi@yahoo.com

BOROS

SIFAT BOROS YANG MEMBUNUH PERLAHAN NAMUN PASTI!!!

Keputusan tergila yang pernah saya ambil dalam hidup saya. Gila? Ya, gila. Karena sesungguhnya saya tidak rela untuk melepaskan dia untuk sekarang ini kepada orang lain. Saya sungguh tidak rela. Tapi, ternyata kenyataan memaksa saya untuk menomor sekiankan 'ketidakrelaan' itu. Saya harus melepaskannya. Walau air mata sempat menetes karena hati saya perih harus kehilangan dia.



*Lebay mode on*


Udah ahh! Semakin dipikirin, saya makin sedih. Semakin mundur untuk melepaskan dia. Ya, dia disini adalah Sepatu Merek Macbett Warna Coklat yang telah menemani saya selama 3 bulan terakhir. Saya harus menjualnya. Alasannya? Saya membutuhkan uang untuk membayar hutang dan untuk modal usaha yang saya jalani. Terlibat hutang? YES!! Hutang kepada tukang sablon saya. Sebulan yang lalu saya sempat meng’order sejumlah tshirt untuk usaha dagang saya. Ya, dasar emang saya sangat buruk dalam mengelola keuangan, ditambah saya begitu konsumtif dan boros. Yang ada duit yang saya bawa raib semua! :( Dan kenyataan di lapangan bahwa saya masa ujian kuliah *it means 'dapet duit jajan tapi gak cukup ngeprint,jilid,pulsa,bensin * memaksa saya untuk mencuci otak bagaimana caranya mendapatkan duit dengan cara halal di waktu saya menganggur sekarang ini. Kenapa gak cari kerja? Ntar kan dapet GAJI? Yeah, i know that! But, maybe not now. Saya butuh waktu untuk 'bernafas' terlebih dahulu. Liburan? Iya saya butuh penyegaran diri. 3Tahun Nongkrongin warnet. Iya saya bosan dengan semuanya. Kuliah juga sempet vakum karenanya. Saya capek,jadi saya milih bolos ketimbang kuliah. Ok. Itu saya lupakan dan belom terlambat bagi saya memulainya kembali. Jadi, untuk mempersingkat jawaban dan memperekecil kemungkinan orang yang tanya2 soal aktvitas saya sekarang. Saya jawab aja dengan jawaban : SAYA MAU LIBURAN DULU. BELUM CARI KERJA NTAR DULU. TIME TO CAMPUS. SAYA MAU ME-REFRESH OTAK DULU. THAT'S IT!! Dan jawaban itu so far membuat orang yang bertanya kepada saya mingkem, atau angguk2 setuju.



So, karena saya memang dari dulu suka berdagang. Dan (kata) orang2 di sekitar saya pada bilang bahwa saya punya bakat dagang yang TOP! Dimana terkadang mereka (juga) memanggil saya dengan sebutan RACUN karena (hampir) selalu bisa membujuk orang untuk membeli dagangan saya yang awalnya gak niat untuk beli, terkecuali orang2 yang bener2 bokek dan pantang membayar kredit bila saya tawari pembayaran kredit, hihihii.. Atau engga, orang2 yang berhati baja dan kuat imannya sehingga tidak tergoda oleh bujuk rayu untuk membeli dagangan yang saya tawarkan. Saya ambil barang itu untuk saya jual kepada (siapa saja) orang2 yang saya kenal ataupun tidak, hehehe... Dan, sebelum saya menekuni ini atau entah nanti takdir hidup saya dan memanfaatkan ilmu yang telah saya dapatkan di dunia pendidikan. Saya ingin mengasah "ketrampilan dagang" yang saya miliki ini. Siapa sih yang tau rejeki manusia kalo gak dicoba? Selama itu halal dan tidak merugikan orang lain saya akan kerjakan. Selain itu saya bisa mendapatkan extra income untuk 'duit jajan' saya. Tanpa harus meminta terus menerus dari ortu. Sejak awal kuliah, saya jadi berpikir apabila meminta duit kepada mereka untuk membeli sesuatu barang. Walau sudah kewajiban orang tua untuk memenuhi kebutuhan serta membiayai anak-anaknya sebelum sampai pada gerbang pernikahan. Tetap saja, saya gak enak kalo apa2 minta. Pengen ini itu minta beliin. Saya gak enak dan gak tega. Gak tega untuk selalu dan selalu merepotkan mereka dengan kebutuhan yang saya perlukan. Menurut saya, seorang putuyudhi harus memiliki penghasilan sendiri. Entah itu sebelum menikah ataupun sesudah menikah nantinya. Entah itu ia masih di biayai oleh orang tuanya ataupun ia sudah mampu membiayai orang lain/keluarganya. Saya harus memiliki duit yang diperoleh dari hasil jerih payah usahanya sendiri. Tidak bergantung pada siapapun. Itu pemikiran saya. Ya, walaupun boros begini. Untungnya saya masih bisa berpikir jernih untuk memperoleh penghasilan sendiri di luar kerjaan yang sesungguhnya yang saya impikan pada nantinya.



*Now, just say goodbye pada dia! Siapa tau, dengan cara ini saya bisa belajar untuk lebih menghargai duit yang saya pergunakan. Dan dengan cara ini bisa mengusir sifat boros saya. SIFAT BOROS YANG MEMBUNUH PERLAHAN NAMUN PASTI!!!

0 komentar: