RUMAH KACA BUMI DAN LUBANG OZON

Atmosfer bumi bertugas layaknya rumah kaca dalam greenhouse sebagai filter radiasi matahari. Matahari memiliki banyak radiasi yang bermanfaat dan berbahaya. Rumah kaca bumi menyaring yang berhasil masuk ke dalam bumi dan sebagaian lainnya dipantulkan lagi ke angkasa, terlebih gelombang panjang inframerah. Rumah kaca bumi juga menjadi filter terhadap radiasi yang telah masuk tersebut atau karbon bumi untuk kembali keluar. Nah, ketika rumah kaca bumi ini “tidak berfungsi baik”, maka radiasi yang seharusnya dipantulkan keluar oleh lapisan tersebut malah kembali ke bumi.
Lubang ozon terjadi karena terjadinya pembakaran terus menerus dari aktivitas produksi sampai konsumsi, seperti gas CFC yang dihasilkan oleh alat pendingin ruangan (AC). Lubang ozon dapat mengakibatkan tidak tersaringnya radiasi seperti ultraviolet yang membahayakan. Dan hal ini akan menyebabkan peningkatan suhu di bumi.



“Semua bagian yang lebih kaya dan lebih lembut telah menghilang, yang tersisa hanya sebuah tengkorak dari negeri kita” (Plato)

Lain pulau Easter lain bangsa Yunani. Bangsa Yunani telah menyadari krisis energi ini dengan menggunakan sinar matahari. Atau mungkin kita perlu belajar dari nenek moyang kita yang sungguh pintar. Mereka membangun rumah-rumah, yang dikenal dengan rumah tradisional, sesuai dengan iklim dan geografis Indonesia. Konstuksi bambu pada rumah adat Sunda yang ditinggikan atau istilahnya rumah panggung adalah sangat sustainable bahkan sangat berkearifan lokal dengan sumber daya bambu yang melimpah dan mudah tergantikan di lingkungan sekitar. Bambu tidak perlu memakan waktu lama untuk tumbuh subur, dan bambu juga bukan termasuk tanaman berakar besar sehingga tidak akan berpengaruh besar terhadap ekosistem air dan tanah. Jika bahan yang didapat berasal dari lingkungan sekitar setidaknya itu meminimalisasi distribusinya, bahkan kita juga dapat berlokal wisdom terhadap lingkungan budaya sekitar. Itu hanya salah satu contoh ya...